Mitra Banten News | PANDEGLANG – Entah siapa yang salah dalam program irigasi perpompaan (Irpom) yang baru baru ini gencar di bangun di lokasi pertanian di Pandeglang, Keberadaan rumah Irpom hampir semua berada di pinggiran aliran sungai dengan jarak hampir rata rata satu sampai sepuluh meter, Jumat (13/12/2024).
Seperti di Desa Kramat manik, rumah Irpom yang peruntukannya untuk menyimpan mesin pompa air sempat terendam banjir, yang terjadi beberapa hari kebelakang. Beruntung mesin pompa air belum ada, tak terbayangkan jika mesin pompa air sudah ada di dalam rumah Irpom dapat di pastikan akan rusak karena terendam air.
Diketahui, pada saat pelaksanaan pembangunan program Irpom (Irigasi perpompaan) oleh kelompok tani (Poktan) Tunas Tani di Desa Kramatmanik Kecamatan Angsana dalam pelaksanaanya tidak mencantumkan papan informasi, serta menggunakan bata hebel bukan bata merah, mirisnya lagi keberadaan rumah Irpom berada di dataran tanah yang labil yang jaraknya hanya kisaran kurang lebih satu meter dari aliran air sungai Ciliman yang kerap meluap dan mengakibatkan banjir terutama pada saat musim hujan.
Sementara itu Sukandi, ketua klompok tani, Tunas Tani menuding wartawan tidak becus dan menuduh hanya bisanya menjelek jelekan, padahal niat awak media mengecek lokasi tersebut berniat untuk mengabarkan soal kejadian terendamnya bangunan rumah Irpom yang di vidiokan dan kirim melalui pesan WhatsApp nya, namun ketua Poktan emosi dan mengatakan jika wartawan tidak becus.
“Becus teu bisana ngan ngagogoreng,Ke hayang panggih” (becus engga, bisanya cuma nge jelek jelekin doang, nanati pengen ketemu) Ketusanya dengan menggunakan bahasa sunda.
Sementara, Kades Kramatmanik, Enung, saat dikonfirmasi via pesan WhatsAap ia mengatakan sangat menyayangkan ketua kelompok tunas tani yang sulit berkomunikasi dengan pihak Desa.
” Ketua Poktanya susah berkomunikasi dengan pihak desa, ditelfon pun sulit susah diangkat,” ujar Kades saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp nya.
Sangat di sayangkan seolah olah bangunan Irpom tersebut miliknya pribadi, Padahal anggaran program Irpom dari uang negara melalui dinas pertanian yang di biayai menggunakan uang dari hasil pajak rakyat.
Di harapkan untuk dinas pertanian Provinsi Banten dan kabupaten Pandeglang segera mengkaji ulang program irpom di Desa Kramatmanik terutama klompok tunas tani dalam menentukan lokasi bangunan irpom dan segera mengintruksikan Poktan Tunas tani agar memindahkannya mengingat lokasi tersebut berada di dataran rawan banjir dan tekstur tanahnya labil,Sehingga jika tetap di paksakan niscaya rumah dan mesin pompa tidak akan bertahan lama, seperti yang telah terjadi sekarang,Pondasi sudah terlihat berlubang akibat tergerus aliran air sungai Ciliman.
(Biro).