PANDEGLANG, (MBN) – Sebanyak 340 keluarga penerima manfaat (KPM) Jamsosratu se- Kecamatan Bojong diduga kuat telah di pungli oleh oknum ketua kelompoknya masing- masing di tiap- tiap desanya sebelum pencairan di Kecamatan Bojong. Hal ini dikatakan oleh beberpa KPM kepada wartawan mitrabantennews.com Jumat, (30/12/22).
Saat wartawan menelusuri pengakuan dari para KPM, ternyata ada 8 KPM di masing-masing desa yang mengaku di pungut oleh ketuanya masing-masing. Adapun jumlah uang yang dipungut berfaruasi, antara Rp 30.000 hingga 70 ribu per KPM nya, kemudian uangnya diserahkan ke Korlap inisal KR.
Diduga kuat, hal itu merupakan inisiatif dari KR selaku koordinator lapangan (Korlap) tingkat kecamatan di Kecamatan Bojong. Mereka melakukan pemungutannya sehari sebelum pencairan, hal itu seolah mensiasati agar tidak diketahui oleh publik.
“Saya di minta uang oleh ketua kelompok 70 ribu katanya untuk ongkos dan ganti materai,” papar salah satu KPM yang minta namanya di rahasiakan.
Di lain desa dalam satu kecamatan seorang KPM membenarkan jika telah di pungut uang senilai 70 ribu oleh ketua kelompok, dengan dalih di perintah inisial oleh korlap, katanya untuk biaya administrasi.
Untuk mencari tau lebih jelas tentang informasi ini awak media berupaya menemui inisial KR di rumahnya namun selalu tidak berhasil, menurut info dari tetangganya KR sedang berada di luar kota bersama suaminya.
Baru baru ini bantuan Provinsi Banten untuk program Jamsosratu telah direalisasikan melalui Bank Jabar yang lantas di alihkan ke Bank Banten, proses mutasi bank dan pembukaan rekening baru untuk para KPM tidak di kenakan administrasi, hanya KPM di minta Materai 10.000 satu biji untuk persyaratan SPJ pasca penyaluran berlangsung.
Diharapkan untuk Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang beserta APH dapat segera kroscek ke pada para KPM dan segera mengusut tuntas adanya dugaan pungli ini agar kelak tidak terulang kembali kejadian ini, dan segera memanggil inisial KR untuk di mintai pertanggung jawabannya. (M. Nasir).