PANDEGLANG,(MBN)- Voice Note ancaman diduga disampaikan oleh PJ Kades Cibaliung berinisial (IS) kepada salah satu Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cibaliung, melalui aplikasi Whats App beredar. Akibatnya, sontak jadi perbincangan hangat dikalangan publik. Pasalnya, Sahroni mengaku terancam dan terintimadasi selaku anggota BPD Cibaliung, Kecamatan Cibaliung, Pandeglang, Banten.
Menurut, Sahroni melalui press releasenya mengatakan bahwa dirinya hanya mempertanyakan kenapa perangkat desa yang sudah mengambil cuti dan sudah mencalonkan diri sebagai Cakades ikut terlibat lagi dalam proses kegiatan pembangunan fisik tahap II seperti pengadaan material sampai pembelanjaan ambulance.
Mestinya, sambung Sahroni, ditengah situasi panasnya suhu politik menjalang Pilkades, PJ Kades tersebut jangan terkesan mendukung salah satu Cakades dengan melibatkan Cakades tersebut.
” Sebelumnya kita sudah membahas itu langsung melalui pertemuan, namun karena kurang direspon saya melanjutkan melalui Via Whats App. Namun sayangnya dijawab dengan kata intimidasi dan ancaman,” keluh Sahroni.
“Saya sebagai Individu dan keluarga merasa tidak terima yang bikin saya sakit hati sampai bawa-bawa dan menantang nama orang tua saya padahal orang tua saya tidak tau menau persoalan ini, maka dari itu mengingat kebebasan dan keselamatan saya merasa terancam saya merasa oknum pejabat seperti itu tidak pantas mewakili masyarakat. Bagi saya PJ Kepala desa Cibaliung tidak beretika dan tidak bermoral seperti orang yang tidak berpendidikan,” kesal Sahroni.
Sahroni juga mengaku khawatir apabila PJ Kades Cibaliung (IS) dipertahankan sebagai PJ Kades Cibaliung, sebab kata Sahroni dirinya selaku BPD aja saat meminta ketegasan malah dicaci dan diancam apalagi nanti masyarakat.
” Saya menghawatirkan bagaimana ketika yang bertanya itu masyarakat langsung ke BPD saja selaku pengawasan dan controling bahasanya tidak baik dan tidak patut di contoh apalagi sampai ada nada ancaman akan mencekik saya. Buktinya ada di voice note WA saya,” tegas Sahroni.
Sementara, Nana selaku perangkat desa yang mengambil cuti karena sebagai Cakades menampik bahwa dirinya telah dilibatkan sebagai penyedia material Program Dana Desa (DD) tahap II Desa Cibaliung tahun 2021 ini. Melalui telepon selulernya, Rabu (25/8) Nana menyatakan bahwa pembangunan DD Cibaliung tahap II tersebut tidak jauh dari lokasi rumahnya.
” Jadi kalau terlibat secara langsung saya tidak, adapun saya ikut membantu memang betul, seperti menyediakan alat angkut matrial (mobil) atau apabila ada yang kurang saya telepon selulernya TPK . Saya tidak terlibat langsung,” kilah Nana salah satu Cakades Cibaliung.
Sementara itu, PJ Kades Cibaliung (IS) mengamini bahwa Voice note yang berkata arogan itu disampaikan oleh dirinya. Bagaimana tidak, kata IS, BPD itu tidak tahu waktu ketika bertanya.
” Masa orang mau ke Mesjid (Maghrib) ditanya dengan kata-kata pengancaman akan buat gaduh (ngahaliwukeun), saya marah wajar, orang dia yang nangtang ka kolot (sebut dirinya*red),” ucapnya.
PJ Kades itu juga mengaku wajar telah melibatkan Perangkat desa yang sudah cuti dari jabatannya karena telah menjadi Calkades, akan tetapi Cakades itu selaku sekdes dulunya, sementara dirinya hanya melanjutkan RAPBDes yang sudah ada.
” Sahroni tidak tahu prosedur aja, karena cuti suruh jangan ikut campur,cuti bukan berarti berhenti,dalam momen mendesak pimpinan boleh memanggil karena penting,dan dia tetap masih perangkat cuma cuti,” tegasnya.***(Red).