CILEGON, MBN – Langkah progresif dalam pengembangan literasi Digital di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terwujud dengan resmi dibukanya Perpustakaan Pojok Literasi Digital di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon, Jum’at (15/12) pagi. Dengan pembukaan gedung ini, Lapas Cilegon memberikan kesempatan kepada narapidana untuk terlibat dalam dunia digital, membuka pintu menuju pembelajaran dan pengembangan diri.
Acara peresmian Pojok Literasi Digital di Lapas Kelas IIA Cilegon menjadi momentum kolaboratif dengan dukungan luas dari berbagai pihak. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh pejabat Lapas Cilegon, tetapi juga dihadiri oleh sejumlah Pimpinan Tinggi (Pimti) Pratama Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten, beserta sejumlah instansi dan lembaga strategis.
Para tamu undangan yang turut serta dalam acara peresmian ini melibatkan perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 Provinsi Banten, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cilegon, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cilegon, Polsek Cibeber, dan Koramil 2301 Cilegon.
Kehadiran pihak-pihak terkait tersebut menunjukkan dukungan menyeluruh terhadap inisiatif Lapas Cilegon dalam meningkatkan literasi digital di kalangan narapidana. Kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dan berbagai instansi pemerintah, kepolisian, militer, dan organisasi masyarakat sipil menciptakan sinergi yang kuat untuk mencapai tujuan bersama dalam pembangunan sumber daya manusia di dalam lembaga pemasyarakatan.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kumham Banten, Dodot Adikoeswanto menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Lapas Cilegon dalam membuka akses literasi digital.
“Inisiatif seperti ini adalah langkah progresif dalam menghadapi era digital. Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program positif yang memberikan peluang dan pembelajaran kepada narapidana,” ujarnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, menyampaikan harapannya bahwa gedung ini akan menjadi pusat positif untuk memberikan dampak signifikan pada perkembangan narapidana.
“Dengan Pojok Literasi Digital, kami ingin memberikan narapidana kesempatan untuk memperoleh keterampilan digital yang dapat memberi mereka peluang lebih baik setelah menjalani hukuman,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yosafat mengatakan, Pojok Literasi Digital ini dilengkapi dengan fasilitas komputer, akses internet, dan perpustakaan digital yang kaya akan sumber daya pendidikan. Ini bertujuan memberikan narapidana akses ke informasi dan peluang belajar yang dapat membantu mereka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
“Ini adalah langkah awal dalam memberikan pendidikan yang relevan dengan tuntutan zaman kepada narapidana,” tambahnya.
Yosafat juga mengungkapkan, Program-program literasi digital ini mencakup pelatihan penggunaan perangkat lunak, internet, dan keterampilan digital lainnya. Selain itu, narapidana juga dapat mengakses materi pembelajaran online, membaca e-book, dan mengikuti kursus yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Saya yakin kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan memberikan harapan baru kepada narapidana untuk membangun masa depan yang lebih baik. Mari kita terus mendukung upaya rehabilitasi dan reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat,” pungkasnya.
Peresmian Pojok Literasi Digital ini merupakan bagian dari upaya Lapas Cilegon untuk mengubah paradigma rehabilitasi, dengan fokus pada memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu narapidana merintis kembali kehidupan mereka di masyarakat.
Dengan resmi dibukanya Pojok Literasi Digital, Lapas Cilegon menunjukkan komitmennya untuk mempersiapkan narapidana menghadapi tantangan dunia digital dan memberikan mereka bekal yang lebih baik untuk kembali berkontribusi positif pada masyarakat setelah masa tahanan.