KOTA SERANG, (MBN) – Ratusan siswa SDIT-Mandiri antusias mengikuti kegiatan vaksinasi covid-19 yang digelar oleh Puskesmas Taktakan. Percepatan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mandiri, yang beralamatkan di Jl. Raya Serang – Cilegon Km.05 Link.Taman Baru R.18 RW.06, kelurahan Taman Baru, Kecamatan Taktakan, Kota Serang – Banten, Selasa (15/2/22).
Dalam pelaksanaan Vaksinasi anak usia 6 -11 tahun kepada pelajar, nampak personel dari Babinsa Koramil 0602-04 Taktakan, yang melakukan pendampingan suntik vaksin untuk memberikan semangat serta dukungan kepada siswa yang akan menerima vaksin agar tidak takut, karena vaksin tersebut tidak sakit,” ujar Kepala Puskesmas Taktakan H.Yana Supiyana.
kegiatan ini merupakan wujud Puskesmas Taktakan dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19, untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia maju, sehingga kita jemput bola langsung ke sekolah. Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Taktakan,” ucapnya.
wali murid harus mendukung program ini. Orang tua atau wali murid diminta tidak khawatir dan mengizinkan anaknya divaksinasi. Sebab vaksinasi bermanfaat membentuk kekebalan tubuh anak sebagai upaya pencegahan virus,” katanya.
Sementara kepala sekolah SDIT Mandiri, Hj. Hayat R. mengatakan, vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini memang harus dilaksanakan, mengingat adanya varian baru Omicron.
“Varian ini memang lebih banyak mengincar anak-anak usia dini, sehingga harus dilakukan percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun secara maksimal,” katanya.
Anak-anak yang memenuhi syarat untuk divaksin harus telah melewati beberapa tahapan seperti tensi dan skrining, maka anak tersebut bisa diberikan suntik vaksin.
Menurutnya, vaksinasi ini adalah langkah awal sebagai bentuk persiapan pihak sekolah dalam mengantisipasi adanya klaster Covid-19 di sekolah.
“Kendala di lapangan pada pelaksanaan kegiatan vaksinasi adalah ada murid yang sudah datang dan tidak bisa divaksin karena sedang mengalami gangguan kesehatan seperti batuk pilek dan demam,” tutur Hj. Hayat.
Untuk menghindari terjadinya kerumunan dan timbulnya klaster Covid-19, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut diterapkan protokol kesehatan secara ketat, mengingat peserta vaksinasi adalah anak-anak. (Czi Yk)