SERANG (MBN) – Ditengah Pandemi Covid-19 yang melanda negeri Indonesia tak menyurutkan semangat peserta didik SMK Negeri 4 Pandeglang untuk terus berinovasi. Pasalnya sekolah yang kini dipimpin Dr. Ir. Susila itu tengah fokus dalam mengembangkan mobil listrik yang kini menjadi fenomena di belahan dunia khusus di negara-negara maju, pun Indonesia.
“Ini poteni besar. SMK harus hadir untuk menyambut peluang dimasa depan. Sehingga kita harus menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi handal selaras dengan momentum ketika dibutuhkan. Bukan saat dibutuhkan kita baru sibuk menyiapkan,” kata Susila yang juga mantan Kepala Sekolah 13 tahun di SMK Negeri 3 Pandeglang itu kepada wartawan di Serang, Selasa (16/2/21)
Diakuinya bahwa Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar dalam proses pendidikan di SMK yang notabene mengedepankan pembelajaran secara praktek. “Namun saya mencoba memberikan dorongan kepada para guru dan peserta didik agar dalam kondisi seperti ini semangat untuk berkarya dan berinovasi tetap harus diutamakan,” ucapnya.
“Ya (mobil listrik-red) ini juga sejalan dengan arus utama pengembangan industri otomotif di tanah air,” ucapnya lagi. Pengembangan mobil listrik ini, kata Susila adalah berkat kolaborasi dua jurusan dari 8 (delapan) jurusan yang ada yaitu Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Elektronika Industri.
Kepsek yang pernah mengabdi sebagai guru di SMK Negeri 2 Pandeglang ini mengaku bahwa pada tahun ajaran baru 2021 akan membuka Jurusan Energi Baru Terbarukan. “Dalam implementasinya jurusan baru ini akan melakukan upaya percobaan, penelitian dengan melakukan konversi energi matahari menjadi energi listrik. Energi listrik hasil konversi ini, bisa digunakan di bidang pertanian dan perikanan. Pompanisasi, dan mesin pertanian. Juga mesin penggerak kapal nelayan tentunya motor penggerak kendaraan perdesaan dan untuk lampu penerangan di desa desa. Jika memungkinkan akan terwujud sebuah desa yang mandiri energi,” ungkapnya. Saat ini SMK yang berdiri sejak tahun 2003 itu telah memiliki peserta didik sebanyak 1.350 siswa dengan jumlah ruang kelas sebanyak 22 ruang.
Kepsek lulusan S3 UNJ ini menuturkan bahwa sekolah yang beralamat di Jalan Raya Saketi Malingping, Km. 07, Cijakan, Bojong, Kabupaten Pandeglang ini memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan. “SMK Negeri 4 Pandeglang ini kondisi lahannya memang unik. Kita memiliki dua lahan dengan istilah kampus A dan kampus B itu terpisahkan oleh ruas jalan. Kampus A memiliki luas sekitar 4 ribu meter dan kampus B sekitar 6 ribu meter,” jelasnya.
Pihaknya mengaku sudah mengusulkan untuk perluasan lahan sekolah kepada dinas terkait. Jika itu direstui, kata Susila, maka animo masyarakat yang selama tidak terlayani dengan maksimal besar kemungkinan bisa terfasilitasi. “Kalau sekarang jumlah siswa masih 1.350, dengan telah dilakukan perluasan lahan maka target yang realistis ialah mampu menampung peserta didik pada angka 2.000 siswa,” ungkapnya penuh optimis.
Solusi Ditengah PandemiKepala Sekolah yang telah 25 tahun malang melintang di dunia pendidikan ini juga melakukan langkah strategis dimasa Pandemi Covid-19 dengan menghadirkan lembaga pelatihan kerja (LPK) yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat disekitar sekolah tersebut.
“Kondisi di masa Pandemi ini kan sedang tidak normal. Perusahaan banyak merumahkan pekerjanya, ekonomi masyarakat sedang lesu. Sehingga SMK perlu menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat yang sedang dihadapkan pada situasi seperti ini. Akhirnya kita buatlah LPK yang bisa menyerap tenaga kerja banyak untuk industri garmen, kebetulan kami punya relasi dengan perusahaan yang siap menampung tenaga kerja yang telah berkompeten,” ungkapnya lagi.