SERANG, (MBN) – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banten, meminta kepada aktivis anti korupsi Banten Uday Suhada, dan akademisi Univeritas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Ikhsan Ahmad, agar tidak asbun (asal bunyi) dalam mengomentari mundurnya dua orang Sekda di kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim (WH) Yaitu, Ranta Soeharta dan Al Muktabar sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Banten.
Seperti yang dilansir di salah satu media online, KNPI Banten melalui Sekjennya Ishak Newton menjelaskan, kedua pejabat eselon satu tersebut mundur karena alasan mengejar jabatan yang lebih mentereng, yakni, sebagai anggota DPR-RI dan pejabat eselon satu di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Saya minta kepada pak Uday Suhada dan pak Ikhsan Ahmad, tidak asbun mengomentari soal mundurnya Sekda Banten, karena kedua Sekda itu mundur adalah keinginan sendiri untuk mengejar jabatan dengan level nasional,” ujar Ishak kepada media ini, Selasa (24/8/2021).
Ishak mengatakan, justru di kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy lah reformasi birokrasi berjalan baik, dengan bukti diterimanya predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK-RI secara berturut turut.”Justru di kepemimpinan pak WH dan pak Andika lah Banten mendapatkan predikat WTP secara berurut turut dari BPK-RI. Itu menandakan Banten jauh lebih baik dari sebelumnya,” kata Ishak.
Ia juga meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dalam mengomnetari mundurnya Sekda Al Muktabar, sebelum Al Muktabar berbicara langsung ke publik alasaan mengapa dirinya mundur.” Kita tunggu komentar dari pak Al Muktabar alasan mengapa dirinya mundur. Jangan berspekulasi yang membuat situasi makin keruh,” tukasnya. (rls)