JAKARTA, (MBN) – Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta telah merencanakan serangkaian acara untuk memperingati ulang tahun ke-82 Sutardji Calzoum Bachri, Presiden Penyair Indonesia yang terkenal. Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, mengungkapkan rencana tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi Sutardji di bidang sastra dan kebudayaan.
Kolaborasi antara Disbud dan Dispusip DKI Jakarta diinisiasi dalam upaya meningkatkan literasi bangsa, terutama di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Pada tanggal 9 Februari 2023, Iwan Henry Wardhana dan staf Disbud mengunjungi kediaman Sutardji Calzoum Bachri untuk meminta restu dan mendiskusikan rencana peringatan tersebut.
Sutardji Calzoum Bachri, lahir pada 24 Juni 1941 di Rengat, Indragiri Hulu, Provinsi Riau, merupakan seorang penyair terkenal di Indonesia. Setelah menyelesaikan SMA, Sutardji melanjutkan studi di Fakultas Sosial Politik, Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat. Di sinilah ia mulai mengeksplorasi kreativitasnya dengan menulis puisi, esai, dan cerita pendek.
Perjalanan panjang Sutardji dalam dunia sastra berlangsung di Jakarta, terutama di Taman Ismail Marzuki (TIM). Pada tahun 1976-1977, karyanya meraih Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta. Meskipun usianya mendekati 82 tahun, Sutardji tetap aktif dan bersemangat dalam menggerakkan literasi serta berbagi semangat kepada generasi muda melalui berbagai komunitas.
Iwan Henry Wardhana sangat terkesan dengan kontribusi Sutardji Calzoum Bachri dalam bidang sastra dan kebudayaan secara umum. Dalam rangka memperingati ulang tahun Sutardji yang ke-82, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bekerja sama dengan Dispusip DKI Jakarta dan Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) yang dipimpin oleh Octavianus Masheka.
Dalam diskusi yang dimederatori oleh Isson Khairul, Sutardji mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya puisi sebagai sarana untuk mengungkapkan semangat hidup dan semangat kebangsaan, sebagaimana yang dilakukan oleh Chairil Anwar. Ia juga mengapresiasi upaya para seniman muda yang secara intens mempelajari dan mengembangkan seni tradisi, serta menggali nilai-nilai budaya mereka sendiri.
Iwan Henry Wardhana berharap peringatan ulang tahun Sutardji Calzoum Bachri ini dapat menjadi momen untuk merangkul generasi muda agar lebih aktif dalam menggali nilai-nilai budaya dan membangun kesadaran akan warisan budaya Indonesia yang kaya. Sebagai negara dengan lebih dari 1.340 suku dan kekayaan budaya yang luar biasa, upaya ini menjadi sangat penting untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi mendatang.
Perjalanan panjang Sutardji dalam dunia sastra berlangsung di Jakarta, terutama di Taman Ismail Marzuki (TIM). Pada tahun 1976-1977, karyanya meraih Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta. Meskipun usianya mendekati 82 tahun, Sutardji tetap aktif dan bersemangat dalam menggerakkan literasi serta berbagi semangat kepada generasi muda melalui berbagai komunitas.
Iwan Henry Wardhana sangat terkesan dengan kontribusi Sutardji Calzoum Bachri dalam bidang sastra dan kebudayaan secara umum. Dalam rangka memperingati ulang tahun Sutardji yang ke-82, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bekerja sama dengan Dispusip DKI Jakarta dan Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) yang dipimpin oleh Octavianus Masheka.
Dalam diskusi yang dimederatori oleh Isson Khairul, Sutardji mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya puisi sebagai sarana untuk mengungkapkan semangat hidup dan semangat kebangsaan, sebagaimana yang dilakukan oleh Chairil Anwar. Ia juga mengapresiasi upaya para seniman muda yang secara intens mempelajari dan mengembangkan seni tradisi, serta menggali nilai-nilai budaya mereka sendiri.
Iwan Henry Wardhana berharap peringatan ulang tahun Sutardji Calzoum Bachri ini dapat menjadi momen untuk merangkul generasi muda agar lebih aktif dalam menggali nilai-nilai budaya dan membangun kesadaran akan warisan budaya Indonesia yang kaya. Sebagai negara dengan lebih dari 1.340 suku dan kekayaan budaya yang luar biasa, upaya ini menjadi sangat penting untuk melestarikan dan mewariskan budaya kepada generasi mendatang.
Turut menyambut momen 82 Tahun Sutarji Calzoum Bahri, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) bersama Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta dan Taman Inspirasi Indonesia, menggelar ‘Diskusi Sastra‘ dan ‘Lomba Baca Puisi’ di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2023).
Wartawan senior Isson Khairul selaku moderator memandu acara Diskusi Sastra bertema “Pemberontakan, Mantra & Religiusitas : 82 Tahun Sutarji Calzoum Bahri” yang menghadirkan pembicara Maman S Mahayana dan Ahmadun Yose Herfanda.
Peringatan 82 Tahun Sutardji Calzoum Bachri diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bergerak dalam literasi dan membangun kesadaran akan nilai-nilai budaya tradisional. Kontribusi Sutardji yang menggali kebudayaan Melayu Riau dengan cara baru memberikan kesegaran pada puisi Indonesia modern, dan hal ini menjadi teladan yang patut diteladani.
Sebagai Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri terus memberikan sumbangsihnya dalam dunia sastra dan kebudayaan. Perayaan ulang tahunnya yang ke-82 akan menjadi momen bersejarah yang memperkuat semangat literasi dan cinta akan budaya Indonesia.
Dengan semangat yang terus bergelora, Sutardji Calzoum Bachri terus mengajak kita semua untuk menjaga dan menghargai kekayaan budaya Indonesia, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkreasi dalam dunia sastra. Selamat ulang tahun yang ke-82, Sutardji Calzoum Bachri! Semoga perjalanan karya sastramu terus memberikan cahaya dan inspirasi bagi kita semua. (Kelana Peterson/Fjr / Sumber : Kompasiana Isson Khairul)