KOTA SERANG, (MBN) – Pondok pesantren Raudhotul Qur’an, ini adalah pesantren salafi yang bertempat di link. Majalawang Lor Kelurahan Umbul – Taktakan Serang Banten.
Pemilik Ponpes KH. Lujaini HB dalam sambutanya mengtakan, pertama berbuat baiklah kepada siapapun terutama kepada orang tua jangan pernah sepelekan siapapun apalagi orang tua, dan yang kedua jika ingin diangkat derajat nya maka tanamkan rasa cinta terhadap guru, berkhusnuzon lah kepada Allah swt dan sesama manusia jangan terdapat sifat syirik di dalam hati, karena berprasangka buruk kepada orang dapat menjadi penghalang doa kita kepada Allah”, paparnya. Minggu (22/05/22).
Dalam acara halal bihal dan temu kangen di pesantren ini di hadiri pula oleh Dr. HA Mujib Rohmat, MA, adalah salah satu sahabat sejak KH. Ljaini, pesantren di daerah semarang, diadakan acara tradisi Halal Bihalal setiap tahun ini selain silahturahmi, pertemuan ini di manfaatkan untuk Saling tukar informasi dan ilmu untuk memajukan pesantren di daerah masing-masing, karena alhamdulilah para alumni Raudhotul Qur’an sudah memiliki pesantren di daerah masing-masing, Dewan mujib Rohmat berharap Para santri harus dilengkapi akhlak dn pengetahuan yang memadai karena SDM di indonesia masih sangat kurang di bandingkan negara lain, padahal di Indonesia banyak Sumber Daya Alam yang tidak dimiliki negara lain, sebagai Dewan komisi 10 Mujib Rohmat salah satu tugasnya membidangi pendidikan berharap pula kedepannya indonesia menjadi negara kosumen sekaligus produsen,” ujarnya kepada media.
Pada kesempatan yang sama panitia yang termasuk alumni Raudhotul Qur’an
Perwakilan Kota Serang Ust. Bahaudin dan Ust. H . Darun menambahkan acara ini bisa mengobati rasa kangen antar alumni, terutama yang di luar daerah Banten seperti dari lampung barat, cirebon, panimbang pandeglang dan lingkungan serang itu sendiri, yang baru bisa sebagian hadir diantara ribuan santri KH. Lujaini dari berbagai daerah, besar harapan kami mudah-mudahan kedepannya Pondok Pesantren Raudhotul Qur’an bisa lebih maju berkembang besar dan menciptakan santri dan santriwati berakhlak mulia, dan berkualitas, dan ilmu yang di dapatkan dari pesantren ini bisa bermanfaat.” Tutupnya
Acara ini diakhiri dengan berziarah bersama ke makam orang orang tua dan istri KH. Lujaini. (Czi Yk).