Mitra Banten News | BOJONEGORO – Fadly Alberto Hangga adalah sosok Garuda Muda yang sukses mengharumkan nama Bangsa berkat kepiawaiannya saat menjadi striker yang membawa Indonesia menjadi juara 3 di ASEAN U-16 Boy Championship 2024. Prestasi Fadly tentu tidak hanya datang karena skill dan latihan keras yang ia jalani, melainkan juga dukungan orang tua khususnya Ibu Fadly, Kamis 18 Juli 2024.
Piana adalah orang tua tunggal yang membesarkan Fadly dan mendukung karirnya sebagai pemain bola professional. Meskipun saat ini Fadly telah sukses menjadi atlet, Piana bersikukuh untuk tetap menjalani usaha. Piana mendapatkan bantuan modal usaha dengan bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) unit Turuk, Banjarsari utk membuka usaha warung.
Pasang surut menjalani usaha warung dialami oleh Piana. Apalagi di tahun 2022 Ia menderita sakit hingga warungnya terus merugi dan akhirnya tutup. Ia sempat kesulitan untuk bangkit menjalani usaha. Akhirnya Piana memilih menjadi buruh cuci baju sambil menjadi pengasuh anak di rumah tetangganya.
Mengetahui hal tersebut, pendamping dari PNM turut membantu memberikan saran agar Piana melihat potensi usaha dari sekelilingnya. Piana disarankan untuk membuka laundry sederhana dan menjual jus buah segar. Tetangga di sekitar rumahnya banyak yang membutuhkan bantuan buruh cuci harian sehingga usaha laundry sederhana cocok untuk dijalani oleh Piana. Kini, Ia optimis kembali menjalani usaha dengan membuka laundry sederhana serta usaha jus buah dan bumbu dengan bantuan alat-alat dari PNM.
Fadly pun turut mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada PNM telah memberikan bantuan untuk usaha Ibunya. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan mempermudah pekerjaan ibu saya,” ucap Fadly saat ditemu di rumahnya.
Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki menyatakan komitmen PNM bukan hanya dalam memberikan modal usaha tetapi juga memberikan pendampingan agar usaha nasabah bisa bangkit, bertahan dan berkembang.
“Nasabah yang usahanya jatuh perlu uluran tangan untuk bisa bangkit kembali. Terkadang jatuhnya usaha mereka bukan hanya soal uang tetapi juga minimnya kemampuan melihat peluang pasar sehingga di sana lah PNM hadir melakukan pendampingan usaha,” jelas Sunar.
Sunar juga meyakini ada begitu banyak tantangan usaha yang dijalankan oleh para ibu rumah tangga. Oleh karena itu 3 modal yang diberikan oleh PNM berupa modal finansial, intelektual dan sosial terus dioptimalkan. “Kami berharap tiga modal yang PNM tawarkan menjadi solusi bagi usaha nasabah agar mampu melewati pasang surut usaha,” tutup Suna. (Kelana Peterson)