PANDEGLANG, (MBN) – Kepala sekolah pendidikan anak usia dini (Paud) Eneng Yayah Arpiah di desa Citumenggung Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang memberikan klarifikasi terkait pemberitaan di media ini yang sempat tayang pada hari Selasa 21/02/23.
Dikatakan Eneng Yayah Arpiah kepada mitrabantennews.com mengatakan kejadian yang sebenarnya pada hari Selasa tersebut bahwa hari itu hujan deras dari malam hingga pagi, dan pada hari itu juga, kepsek dan guru juga pada kumpul berada di rumah kepala desa, yang kebetulan rumahnya persis di depan paud, menurut Eneng, kebetulan pada hari itu juga ada yang harus di musyawarahkan kepada Kades.
“pagi itu hujan deras dari semalaman, kami berkumpul di rumah pak lurah Isep, kebetulan rumahnya persis depan PAUD, disamping itu juga kami sedang ada perlu sama pak lurah yang mesti di musyawarahkan,” paparnya Jumat (24/02/23) diruang kerjanya.
Pagi itu, masih dikatakan Eneng, hujan deras jadi murid juga tidak ada satupun yang masuk, sehingga pintunya kami tutup, kami khawatir ada hal-hal yang tidak di inginkan, sehingga pagi itu betul pintunya tutup dan tidak ada aktifitas.
“kami mewakili para dewan guru memohon agar hal itu dapat dimaklumi, inshaAllah kedepan kami akan menungkatkan etos kerja juga menjaga marwah dunia penididkan dan citra sekolah.” Paparnya.
Sementara Kades Isep membenarkan hal itu, pada saat itu kepala sekolah beserta dewan guru berkumpul di rumahnya, menurutnya hal itu sengaja di undang untuk musyawarah terkait pengembangan kegiatan belajar mengajar beserta kelengkapan fasilitas.
“Ya sebenarnya disini terkait pemberitaan ada kesalah pahaman, sebab kepala sekolah beserta dewan guru pagi itu berkumpul di rumah saya, ada hal yang perlu di musyawarahkan, jadi betul pagi itu Paud itu tutup mengingat anak murid juga tidak ada yang masuk sekolah.” papar Kades kepada media.
Diakhir, Kades mengatakan, kepada dinas terkait kami berharap agar lebih memperhatikan Paud Berkah Bersatu ini, agar fasilitas di Paud itu terpenuhi, sehingga proses belajar mengajar dan bermain menjadi lacar. (M. Nasir)