Mitra Banten News | SERANG – Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Cibinuangeun telah dikerjakan sesuai aturan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ardian Nurseha, pelaksana proyek tersebut, saat audiensi dengan mahasiswa, yang tergabung dalam Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA), di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( DPUPR ) Banten, Kamis (25/7/2024) kemarin.
Seperti perihal pemakaian semen, yang dituding oleh GAMMA tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya ( RAB ). Kata Ardian, semen yang digunakan pihaknya adalah semen yang ditawarkan pihkanya dalam etalase e-catalog CV. Rizky Seha Karya., miliknya. “Saya pastikan semen yang ada di lokasi pekerjaan sama persis dengan semen yang kami tawarkan dalam e-catalog,” ungkapnya.
Begitupun dengan pertanyaan mengenai lokasi direksi keet, yang dinilai terlalu jauh dari lokasi kegiatan. Dijelaskannya, dalam memilih lokasi direksi keet ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain akses serta luasan lahan, guna.menyimpan ataupun menyusun material yang akan dipasang. “Dan direksi keet kami ini dapat diakses oleh siapapun yang ingin melihat proses pabrikasi dan lainnya,” ujarnya.
“Lagi pula tidak ada aturan yang mewajibkan direksi keet harus berada tepat di lokasi. Direksi keet atau gudang iru cukup satu, tidak perlu pindah-pindah mengikuti lokasi pekerjaan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ardian juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menambahkan porsi semen dan obat penguat dalam mix desain beton yang digunakan untuk pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi tersebut. Kata dia, ini sengaja dilakukan, kondisi saluran irigasi yang selalu berair, sehingga mutu beton tidak mengalami penurunan saat digelar. “Jadi kalau dibilang mutunya dibawah RAB, kami jadi bingung, karena justru kami malah meningkatkan mutunya, hingga diatas RAB,” ucapnya.
Bahkan, Ardian mengaku, pada Jumat (26/7/2024) pihaknya telah melakukan uji tekan beton, pada beton yang dipasang tanggal 1 dan 7 Juli. “Bila tidak ada halangan, hasil labnya (laboratorium-red) dapat kita lihat nanti, hari Senin (29/7). Ini kami lakukan untuk menjawab keragu-raguan kawan-kawan dari GAMMA atas mutu perkejaan kami,” sambungnya.
Ardian juga memastikan, pihaknya telah melakukan dewatering sebeium melakukan pengecoran. Bukan itu saja, kata dia, dibawah LC (lantai kerja) direncanakan akan dipasang plastik cor, supaya air beton tidak terserap oleh tanah. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin dalam mempertahankan mutu pekerjaan,” tukasnya.
Terkait video yang diperlihatkan oleh pihak GAMMA bahwa Beton LC yang sudah kering tertimpa tanah longsor, menurut Ardian, kondisi itu merupakan sebuah kewajaran, terlebih pada lokasi kegiatan yang cenderung sempit. “Sebelum kami lakukan pengecoran, longsoran itu pasti kami bersihkan dahulu. Kami juga tidak ingin beton kami bercampur tanah,” ungkapnya.
Diakhir audiensi, Ardian berjanji, akan membersihkan hasil galian yang ditumpuk disekitar area pekerjaan. Pembersihan, lanjutnya, akan dilakukan setelah umur beton mencapai 28 hari. “Meski dalam kontrak tidak ada pekerjaan membuang hasil galian, kami akan tetap melakukan pembersihan area, setelah pekerjaan selesai,” pungkasnya.
Meski selama audiensi pihak GAMMA terkesan dapat menerima penjelasan yang disampaikan oleh pihak pelaksana Rehabilitasi DI Cibinuangeun, karena tidak memberikan argumen apapun terhadap penjelasan yang disampaikan oleh pelaksana. Kepada wartawan, Ahmad Hudori menyampaikan bahwa apa yang disampaikan pelaksana tidak menilik pada penjelasan fakta di lapangan. “Semua terkesan pembelaan tapi tidak berkaca pada kondisi di lapangan.” terang Hudori, kepada wartawan.