SERANG, (MBN) – Danau biru Cibanten yang terletak di Kampung Masigit, Desa Sukabares, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, menyimpan banyak cerita.
Tokoh Masyarakat yang dikenal Abah H. Ajo menceritakan bahwa danau Cibanten sudah ada sejak zaman Sultan Hasannudin Banten.
“Kali ini bekas sultan Hasanuddin. Dulunya rumah sultan mau dibangun di sini, ternyata di sini keluar air,” ujarnya kepada media saat ditemui di lokasi, Minggu (27/3/2022).
Menurutnya pada era sultan Hasanuddin, pihak kesultanan akan mendirikan rumah di sana.
Namun pada saat pembangunan, di sana terdapat mata air yang terus mengalir.
“Makanya pihak kesultanan membuat (rumah,-red) nya, di Karangantu,” katanya.
Dijelaskannya bahwa danau Cibanten ini merupakan sumber utama sungai Cibanten.
Di mana air tersebut bersumber dari gunung Karang.
Untuk aliran sungainya sendiri, kata dia, sungai Cibanten mengalir sampai ke Karangantu.
Abah Ajo juga menyampaikan bahwa pemeliharaan danau Cibanten, pertama dikelola oleh keluarga Tubagus Chasan Sochib.
Yang tak lain merupakan ayah dari bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah.
“Dulu sejak ada H. Chasan, ini dibangun oleh beliau,” katanya.
“Kemudian setelah beliau ngga ada, dilanjut sama H. Djahidi bos pasir,” sambungnya.
Setelah itu, kata dia, danau tersebut dikelola oleh masyarakat setempat.
Di mana danau tersebut dikelola dengan hasil swadaya masyarakat, kemudian dijadikan sebagai tempat wisata.
“Tapi di sini tempat wisata gratis, ngga dipungut biaya apapun,” ungkapnya.
Pada saat menjelang bulan Ramadan, masyarakat selalu melakukan tradisi dengan bersih-bersih danau.
Dijelaskannya bahwa bersih-bersih ini dilakukan oleh warga setiap satu tahun sekali.