PANDEGALANG,(MBN)- Puluhan tabung elpiji bersubsidi 3 Kilogram, sejatinya diperuntukkan bagi warga miskin serta peredaran juga diatur dalam Kontrak kesepakatan antara Agen dan Pangkalan. Namun berbeda dengan pangkalan di Desa Kubang Kampil Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Berdasarkan keterangan warga Desa Kubang Kampil, dirinya mengaku tidak mengetahui keberadaan Pangkalan di Desa tersebut. Tak hanya itu dia juga tidak bisa membeli elpiji 3Kg dari Pangkalan milik Habib untuk mengisi warungnya.
“Padahal saya orang Kubang Kampil tapi saya tidak dapat tabung dari pak Habib, alasan pak Habib bahwa dia itu sudah banyak pelanggannya,” keluh Warga Kubang Kampil.
Tidak hanya itu, Pimpinan pemerintahan desa (Pemdes) Kubang Kampil yang disebut Kades juga membenarkan bahwa keberadaan Pangkalan elpiji atas nama Habib Alfaroji tidak ada di wilayahnya. Sebab selama ini keberadaan tabung elpiji di Desa Kubang Kampil di Suplai oleh warga yang bernama H. Sukarja.
” Waktu itu saya masih ingat, pernah warga saya yang bernama H. Sukarja mendapatkan suplai tabung elpiji dari Habib. Karena itu saya tanda tangan surat yang diminta oleh Habib. Habib itu warga Sidamukti,” terang Kades Kubang Kampil, Tb. Husaen beberapa waktu lalu.
Sementara itu, H. Sukarja pemilik rumah sebagai penyimpanan pelang Pangkalan, dirinya mengaku hanya mendapatkan jatah 30 tabung elpiji perminggu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa Kubang Kampil. Tak hanya itu dia juga menyatakan bahwa terkadang Desa Kubang Kampil tak punya jatah.
” Saya sendiri yang masih mendapatkan jatah di Desa Kubang Kampil itu juga paling banyak 30 tabung perminggu, bahkan dulu itu sering kita tak dapat jatah, tapi sekarang ini sering lagi,” imbuh Kakek penjual tabung elpiji di Desa Kubang Kampil.
Terpisah, Kadiv Humas BPAN AI DPC Pandeglang, Andi Sunardi mengungkapkan bahwa pangkalan elpiji di Desa Kubang Kampil ini diduga kuat sudah melanggar kontrak yang menjadi kesepakatan agen dan pangkalan. Kata dia, Kontrak itu dibuat sejatinya untuk menjamin konsumen elpiji di wilayah itu agar mudah mendapatkan elpiji subsidi.
Tidak hanya itu, Andi juga sangat menyayangkan terhadap Agen elpiji dalam hal ini PT Fajar Sidik sebab membiarkan prilaku Pangkalan menjual tabung subsidi seenaknya. Akibatnya, masyarakat di wilayah tersebut selalu membeli tabung dengan harga mahal mencapai Rp 25ribu sampai Rp 28 ribu dari H. Sukarja. Hal itu lantaran kouta volume tabung juga tidak di penuhi.
” Setahu Kami Desa Kubang Kampil memiliki Kouta tabung elpiji 3kg 2500 tabung perbulan. Artinya selama ini tabung sisa dari Kubang Kampil telah dilarikan ke luar wilayah, padahal pemilik jatah di Desa Kubang Kampil masih sangat membutuhkan,” tegas Andi Sunardi. Jum’at (18/6/21).
Dengan kejadian ini, Andi Sunardi berharap kepada pihak Pertamina untuk segera memberikan teguran terhadap pemilik Agen Fajar Sidik Nurhidayah, agar Pangkalan Elpiji di Desa Kubang Kampil di PHU (putus hubungan usaha).
” Pertamina harus tegas, Agen harus melakukan upaya penindakan dan bila perlu di PHU aja itu Pangkalan Elpiji di Desa Kubang Kampil, karena keberadaan juga tidak jelas. Hanya memasang plang di rumah orang lain yang diberikan jatah 30 tabung perminggu,” tegas dia lagi
Diketahui hal semacam ini diawali dari rentetan pengecer elpiji di Ciseureheun Kecamatan Cigeulis menjual puluhan tabung tak bersegel SPBE Resmi dan tak bersegel perusahaan.
Pengecer Ciseureheun bernama Nindin mengaku membeli puluhan tabung elpiji dari toko penjual elpiji dan solar di wilayah Sidamukti. Namun dia tidak menyebutkan namanya, hanya memberikan alamat dan ciri toko tersebut berada dimana.
” Saya mendapatkan tabung elpiji ini dari penjual elpiji dan solar tepatnya sebelah kiri bila arah Panimbang, bertempatan sebelah Alfa Mart Sidamukti,” imbuh Nindin pada berita edisi kemarin.
Sementara itu, Habib Alfaroji saat dikonfirmasi dirinya mengaku tidak bisa menyampaikan melalui telepon seluler atau chat Whats App. Alasannya takut terjadi salah paham. Akibatnya, hingga berita ini dipublikasikan awak media belum memperoleh keterangan jelas dari pemilik Pangkalan Desa Kubang Kampil.***(Nas/Red).