LEBAK, (MBN) – Sejumlah warga yang menjadi pelanggan PDAM Tirta Multatuli di wilayah Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menjerit, lantaran air tidak mengalir hingga berhari – hari. Warga mengaku sedih hingga kini kesulitan air.
“Sudah hampir satu minggu ari tidak mengalir. Kami benar benar sengsara air pak. Kenapa tidak cepat tanggap melayani masyarakat khususnya kami sebagai pelanggan. Air itu kebutuhan sehari hari pak,”kata Mitha Noviayanti salah satu pelanggan PDAM Tirta Multatuli pada awak media, Senin (13/12/2021).
Kata Mitha, pelayanan PDAM Tirta Multatuli sangat membuat warga kecewa dan dinilai pelayanannya sangat buruk. Kata dia, air itu salah satu kebutuhan sehari- hari, namun mirisnya air PDAM hanya mangalir dimalam hari.
“Ada mengalir, itupun di malam hari, dan airnya pun kecil dan keruh. Tolong segera perbaiki, kenapa tidak melihat kami sebagai manusia, ini sudah keterlaluan,”tegasnya.
Sementara, Ira Dewi, warga Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kabupaten Lebak, mengaku sudah hampir satu minggu air PDAM Tirta Multatuli di rumah orang tuanya tidak mengalir. Ia juga mengaku, pekerjaan rumah semua terbengkalai karena tidak ada air.
“Padahal kami jaraknya tidak jauh dengan Kota Rangkasbitung, kami tidak jauh dengan kantor Bupati Lebak, dengan Kantor DPRD Lebak, tapi kami sengsara air. Kami heran, kenapa tidak ada pelayanan cepat di PDAM,”katanya.
Menurut Ira, PDAM Tirta Multatuli ini adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tapi seperti perusahaan yang tidak terkelola dengan baik, hingga air berhari- hari tidak mengalir.
“Lantas siapa yang bertanggung jawab. Tolong pemerintah kami warga Lebak benar benar sengasara air, tolong wakil rakyat, kami kesulitan air bersih, dan kami belum mampu untuk pasang mesin satelit atau pasang pompa air yang lainnya. Hidup kami juga pas pasan. Jadi tolong air PDAM ini diperbaiki. Jika tidak bisa, jangan malah kami di suruh mencabut PDAM tanpa solusi, tapi cari solusinya buat kami warga yang hidupnya pas pasan, kami ini manusia,”pintanya.
Kata Ira, jika pesan ini belum juga direspon oleh pihak PDAM Tirta Multatuli dan tidak segera memperbaiki dan mendistribusikan air. Ira mengaku bersama warga lainnya akan melakukan aksi unjuk rasa besar – besaran.
“Jika masih saja tidak direspon dan tidak juga di perbaiki. Kami bersama warga lainnya akan melakukan aksi, dan kami akan laporkan PDAM Tirtamulatuli hingga kemanapun itu,”tegasnya.
Untuk diketahui, informasi yang didapat Transrakyat.com bahwa sejumlah pelanggan PDAM Tirta Multatuli di tiga titik yakni di Kampung Rangcagawe Desa Aweh, di Kapugeran Kecamatan Rangkasbitung dan Kampung Salahaur air PDAM tidak mengalir.
Menanggapi hal ini, Sekertaris PW Kumala Rangkasbitung Van Kadavi meminta agar PDAM Tirta Multatuli segera menanggapi keluhan warga dan segera memperbaiki air yang tidak mengalir.
“Tentu kami miris mendengar sampai warga susah air bahkan hingga berhari- hari. Kami dari Mahasiswa Kumala PW Rangkasbitung tentu tidak akan tinggal diam mendengar warga kesulitan air. Pelanggan PDAM sudah selayaknya dilayani dengan baik,”tegas Kadavi.
Kata Kadavi, pelayanan PDAM Tirta Multatuli hingga saat ini masih tidak berubah, selalu dinilai buruk oleh pelanggannya. Namun, alasan mereka bertahan yang kami serap, itu karena kondisi mereka (pelanggan) yang tidak mampu beralih atau memasang mesin air yang lain.
“Dan itu sudah menjadi kewajiban PDAM Tirtatuli melayani pelanggan degan baik. Jangan pura pura tidak tahu, ini soal kebutuhan hidup sehari hari. Jika masih saja tidak juga direspon dan tidak segera di perbaiki dengan baik, kami siap turun aksi bersama warga lainnya untuk keadilan, agar warga tidak susah air. Kasihan warga kesusahan air. Bahkan lebih mirisnya saya mendengar, saat air mengalir, airnya kecil dan keruh. Ini Keterlaluan,”pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada pihak – pihak terkait. (Jie)