SERANG, MBN – Willy lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, Kedua orangtuanya menyukai musik, dan juga menguasai alat musik. Sang ayah bermain biola, sedangkan ibunya bermain piano, Ketika duduk di kelas 5 SD Willy mulai belajar gitar. Menginjak SMP ia kian asyik bermusik dimana dengan sembunyi – sembunyi Willy mulai berani bermain dari satu night club ke night club lain. Dia mencuri-curi waktu, sampai akhirnya ketika duduk di kelas dua SMA, dipanggil kedua orangtuanya dan ditanya, “Lo mau sekolah atau mau ngamen?”
Ketika itu Willy menangis,“Papa ingin saya menjadi Insinyur, Saya berjanji kalau tidak naik kelas akan berhenti bermain musik. Tapi jika sebaliknya, saya minta mereka jangan melarang saya bermain musik.”
Dari situlah sekolah dan bermain musik berjalan seiringan sampai akhirnya, Willy memutuskan meninggalkan bangku kuliah untuk lebih berkonsentrasi bermain musik.
Semasa hidupnya Willy mendirikan sekolah musik Willy Soemantri Music School, Dari satu tempat, sudah berkembang menjadi 24 tempat kursus dengan jumlah siswa lebih dari 4 ribu orang.
Setelah ia berpulang pada tahun 2018, Music School ini kemudian diteruskan anak-anaknya yg mewarisi bakat Willy.
Putra pertamanya Andre Soemantri dominan gitar, Dewiarti Soemantri selain berpraktek sebagai psikolog juga dominan di piano, sedangkan anak bungsunya Yesaya Wilander Soemantri (Echa), dominan drum, namun menguasai juga gitar dan piano.
Di blantika musik Indonesia Willy Soemantri dikenal sebagai arranger untuk album berbagai penyanyi, terutama pada dekade ’80-an dan’90-an.
Dikutip dari Majalah Musik Aktual